daru herdito

Rabu, 01 April 2009

pertamax habis th 2014!

Masyarakat, khususnya generasi muda, diimbau untuk mengurangi perilaku konsumtif menggunakan bahan bakar minyak dari jenis fosil. Sebaliknya, mulai memikirkan dan menyosialisasikan penggunaan energi alternatif. Sebab, setidaknya pada 2014 mendatang, BBM jenis fosil ini akan mulai habis.

Hal tersebut mengemuka dalam seminar Konferensi Energi Nasional Mahasiswa Indonesia (Kenmi) 2009 yang diadakan di Kampus Institut teknologi Bandung, Minggu (15/3). Seminar yang diikuti perwakilan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di 14 provinsi ini dihadiri Sekretaris Jendral Dewan Energi Nasional Novian M. Thaib, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Lambok Hutasoit, serta pengamat energi Prof. Widjajono Partowidagdo dan Sugiharto.

Menurut Lambok yang juga Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, jika tidak peningkatan cadangan minyak terbukti (proven) , Indonesia hanya akan bisa mandiri energi (BBM) paling lama di 2014 mendatang. Ini mengingat tingginya kebutuhan BBM di tanah air. "Bukannya ingin menakut-nakuti, tetapi untuk lebih menggugah kita di sini agar mulai bisa memikirkan penggunaan sumber energi alternatif baru," ucapnya.

Ketua Steering Commitee The Indonesia Economic Intellegence yang juga adalah mantan Menteri BUMN, Sugiharto, mengungkapkan, pemborosan energi nasional dipicu pula gaya hidup yang konsumtif dari masyarakat. "Anak-anak muda, ingin makan jagung bakar saja sampai harus ke Puncak, buang-buang bensin 20 liter. Ini perilaku konsumtif. Harus berubah paradigmanya bahwa energi (BBM) itu mahal dan langka," tutur mantan petinggi perusahaan perminyakan nasional Medco Energi ini.

Novianto membenarkan, masyarakat di Indonesia termasuk yang terboros dalam hal pemanfaatan BBM. Perbandingan elastisitasnya 1,84. Jauh lebih boros dari Jepang dan Amerika Serikat, ucapnya. Jepang misalnya, koefesien elastisitasnya hanya 0,10. Untuk meningkatkan per 1 USD GDP (produk domestik bruto), masyarakat kita butuh 1,84 kali lipat energi BBM, ucapnya.

Di sisi lain, pengembangan energi alternatif saat ini belum memadai. Murahnya harga BBM mengakibatkan tingginya ketergantungan masyarakat terhadap energi fosil. Menurut Widjajono, pengajar dari Perminyakan ITB yang juga anggota Dewan Energi Nasional, dilihat secara ekonomis dan kajian tata niaga, energi alternatif tidak mungkin bisa berkembang saat ini. Selama BBM lebih murah, itu akan selalu demikian. Harusnya energi alternatif ini yang mendapat subsidi. Karena langka, harusnya dibalik, BBM yang jadi alternatif energi, tuturnya.

Dalam kerangka mendorong kemandirian energi inilah perwakilan mahasiswa dari 14 provinsi ini dikumpulkan. Ada 21 paper kajian pemanfaatan energi (terbarukan) yang disesuaikan kebijakan daerah dan feasibilitasnya, ucap Ketua Panitia Kenmi 2009, Arif Rohman. Kegiatan ini akan berlangsung hingga Selasa (17/3) mendatang. Dari acara ini diharapkan muncul rekomendasi mahasiswa tentang pola kemandirian energi.

Menurut Presiden Keluarga Mahasiswa ITB Shana F. Sukarsono, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kemandirian energi, setidaknya di tingkat lokal (daerah) dari masing-masing peserta. Yaitu, kemandirian energi yang hidup dalam kultur kita, ucapnya. Di beberapa daerah, kemandirian energi ini diwujudkan antara lain lewat listrik bertenaga kincir air (mikrohidro), pemanfaatan minyak jarak dan gasifikasi sekam.



wew ...2014 kita siap2 pake biogas klo ga kuat impor bbm

broadcast

DVB-H services to launch in 2008
Nokia Siemens Networks, together with Global Mediacom, today announced a joint collaboration to launch a commercial broadcast mobile TV service, based on Digital Video Broadcast-Handheld (DVB-H) technology, in Indonesia in the first half of 2008. The service will start first in the Jabodetabek area.
Nokia Siemens Networks Indonesia is responsible for the end-to-end systems and services, which will include consulting, implementation of the entire broadcasting solution and network, systems integration and the relevant business applications. Global Mediacom is also in discussions with Nokia for Nokia to provide DVB-H integrated devices such as the Nokia N77, and work with Nokia Siemens Networks on joint marketing activities to ensure service adoption by Indonesian consumers.
Global Mediacom is an integrated telecommunications and broadcasting group operating in Indonesia.
Source: Nokia press release
Item added: 29th January 2008


DVB-T Endorsed as ASEAN DTT standard
Ministers endorsed DVB-T as the standard for the ASEAN member nations at the Ninth Conference of the ASEAN Ministers Responsible for Information (AMRI) held in Jakarta Indonesia during May 2007.
ASEAN representatives from member countries, Brunei Darussalam, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, the Philippines, Singapore, Thailand and Vietnam were all present at the conference to share the endorsement.
According to the joint media statement “ The Ministers noted that the DVB-T standard was the most commonly adopted international DTV standard and would offer the most advantages in terms of economies of scale, ease of adoption and versatility for multiple platforms”.
The common standard is expected to make equipment, such as set-top-boxes and DTV receivers more affordable throughout the region. The analogue switch off date is likely to be 2015.
Source: Joint Media Statement
Item added: 5th June 2007



Indonesia likely to adopt DVB-T standard

According to Alexander Rusli, an advisor to the communications minister, the DVB-T standard should be selected in Indonesia. The technology is also expected to be relatively inexpensive to deploy given its widespread adoption in many other markets. Digital Terrestrial television services are expected to begin in 2009 with analogue switch off in 10 years time. The Japanese ISDB system, the Chinese DMB system and the American ATSC systems have all been considered during the previous study and trial programme.
Source: Broadband TV News
Item added: 13th February 2007


Indonesia’s broadcast goes digital
According to Communications Minister Sofyan Djalil, Indonesia will definitely migrate to digital. He was speaking at the International Broadcast & Multimedia Expo (IBEX) 2006 held in Bali and went on to say that trials of digital radio and TV broadcasting are already taking place.
Speaking later in the conference Lily Rustandi, a member of the national digital team revealed more details of digital operation in Indonesia and said that “All TV broadcasting stations send their signals to respective relay stations in the region via satellite using DVB-S and in addition some cable and satellite stations have already adopted DVB-S and DVB-C”.
She went on to say that the team is already conducting digital TV trials using the Chinese DMB-T system as well as DVB-T and DVB-based IP services in Jakarta.
The DVB-T trial, being held jointly by TVRI and RCTI, has been in progress since July and is set to end in December 2006. A DVB-H trial is also underway in the country.
Source: ipcommunications.com
Item added: 21st November 2006

The news on this web page comes from many sources and whilst DVB endeavour to ensure that it is correct we cannot guarantee its accuracy.
If you have any additional news or corrections please send an e-mail to dvb@dvb.org.

negri ASBAK ROKOK

Komunitas Dunia Juluki Indonesia Negara "Asbak Rokok"

kompas..com, Sabtu, 28 Maret 2009 | 04:02 WIB
BOGOR, kompas..com--Komunitas antarbangsa mulai menjuluki
Indonesia sebagai negara "asbak rokok", karena meski Indonesia sangat
serius dalam menanggulangi bahaya rokok, namun hingga kini belum ada
niat dari pemerintah untuk mengendalikan dampak dari bahaya rokok.

Pernyataan itu, menurut Kasubag Humas dan Protokoler Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor Eddy Rusjadi di Bogor, Kamis, dikemukakan Tulus Abadi anggota pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dalam sebuah lokakarya mengenai bahaya asap rokok di Kota Bogor, pekan ini.

Menurut Tulus Abadi, dalam lokakarya bertema "Peningkatan Kapasitas Perlindungan Masyarakat dan Paparan Bahaya Asap Rokok" kurang seriusnya Indonesia atas bahaya dimaksud karena sebagai salah satu negara yang menjadi tim aktif yang membuat Kerangka Konvensi untuk Pengendalian Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC), ternyata Indonesia belum meratifikasi FCTC.

Dikemukakannya bahwa kini sudah 164 negara meratifikasi FCTC dari 168 negara yang menandatanganinya. Makanya, dalam komunitas antarbangsa, termasuk dalam sidang organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) di Jenewa, dan Kongres Pengendalian Tembako di Bombay, Indonesia mendapat julukan sebagai "negara asbak rokok" itu.

Ia menegaskan bahwa kebijakan itu harus turun dari atas, bukan hanya diserahkan kepada masyarakat. Untuk itu, pihaknya saat ini sedang melakukan gugatan kepada Presiden RI dan DPR mengenai FCTC, karena intinya tidak ada regulasi tentang pengendalian tembakau.

Alasannya, hingga kini pemerintah tidak meratifikasi FCTC dan DPR tidak mau membahas dan mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang pengendalian dampak tembakau.

"Kami minta kepada majelis hakim PN Jakarta Pusat memutuskan agar presiden segera meratifikasi FCTC dan DPR RI membuat Undang Undang dampak pengendalian tembakau enam bulan setelah putusan perkara ini dibacakan," katanya.

Keberadaan rokok, kata dia, telah merugikan masyarakat Indonesia, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Langkah hukum yang ditempuh pihaknya, dimaksudkan untuk meminimalisasi penggunaan rokok oleh masyarakat.

Disampaikannya bahwa kebijakan kongkrit saat ini yang bisa dilakukan pemerintah terkait persoalan tersebut antara lain melarang iklan rokok, dan menaikkan harga rokok. "Harga rokok di Indonesia itu paling murah di dunia," katanya.

Sementara itu, Kasubdit Penyakit Kronis Degeneratif Departemen Kesehatan dr Sony Waraw menyebutkan, berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2007 di seluruh Indonesia, prevalensi perokok laki-laki ada 55,7 persen dan perokok wanita ada 44,4 persen.

"Kalau totalnya ada 29,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia merokok," katanya.

Persentase tersebut, secara keseluruhan artinya ada setiap hari orang tersebut merokok dan ada pula yang merokoknya kadang-kadang. "Kalau orang yang rutin setiap hari merokok persentasenya ada 23,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia," demikian Tulus Abadi.
http://oase.kompas..com/read/xml/2009...ra.Asbak.Rokok

----------------

MEROKOK boleh-boleh saja, asalkan jangan sampai asapnya itu dihirup orang lain, sebab itu bisa mencelakakan orang lain yang tak berdosa. Ponakan saya, balita, kena sakit paru-paru gara-gara setiap hari ikut menghirup asap rokok dari Bapaknya yang perokok berat (kini sang Bapak sudah kapok merokok karena kasus itu, tapi sudah terlanjur, anaknya kena astma akibat asap rokok yang keluar dari mulutnya). Juga rekan saya, kena kanker paru-paru gara-gara menjadi perokok pasif, menghirup asap rokok diruan ber-AC di kantornya diantara t6eman-temannya yang suka merokok pula.

9 April Liibur nasional

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima Keppres No 7/2009 tertanggal 27 Maret 2009 terkait penetapan 9 April 2009 sebagai libur nasional. Pada 9 April 2009, KPU menyelenggarakan pemungutan suara pileg yang rencananya dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

“Kami sudah terima keppres-nya, 9 April 2009 atau hari pemungutan suara dinyatakan sebagai hari libur nasional,” kata anggota KPU, I Gusti Putu Artha, di kantornya, sore ini. Dia mengatakan, penetapan libur nasional oleh presiden itu diharap bisa memberi dampak positif terhadap pelaksanaan pemungutan suara.

Keppres No 7/2009 menyebutkan libur nasional ditetapkan pada Kamis 9 April 2009 atau hari lain yang ditetapkan KPU sebagai hari pemungutan suara susulan. Pemungutan suara pada 9 April itu untuk menetapkan suara bagi calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Hasil resmi pileg akan diumumkan pada 9 Mei 2009. Satu hari setelah pengumuman itu, KPU akan membuka pendaftaran capres dan capres dari parpol atau koalisi parpol hingga 16 Mei 2009. Parpol atau koalisi parpol yang berhak mengajukan capres dan cawapres harus memiliki 20 persen suara sah atau 25 kursi di DPR.
sumber : http://www.pemiluindonesia.com/pemil...-nasional.html

Hari Pemungutan Suara Hari Libur Nasional

Jakarta, kpu.go.id Pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 Tahun 2009, tanggal 27 Maret 2009 menetapkan hari pemungutan suara Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada 9 April 2009 sebagai hari libur nasional.

Keputusan tersebut merujuk pada ketentuan Pasal 4 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD, yang menyebutkan bahwa pemungutan suara dilaksanakan pada hari libur atau hari yang diliburkan. Bagi warga masyarakat, kalangan dunia usaha serta pemilih dengan keluarnya Keppres Nomor 7/2009 maka keraguan terhadap tanggal 9 April 2009 sebagai hari libur nasional terjawab sudah.
sumber : http://www.kpu.go.id/index.php?optio...=6177&Itemid=1